Rabu, 10 Oktober 2012

MODEL PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN


MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU


Menurut Robin Fogarty (1991) terdapat 10 macam model pembelajaran terpadu. Namun yang  di ulas hanya 3 macam model. Ketiga model tersebut adalah model jarring laba-laba (webbed ), model keterkaitan (connected ), dan model keterpaduan. Dari ketiga model tersebut yang sering di gunakan oleh guru TK dalam kegiatan pembelajarannya adalah model jaring laba-laba. Model ini cendrung lebih mudah, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaanya dibandingkan model lainnya. Sedangkan untuk model keterkaitan dan keterpaduan sangat diperlukan kecermatan guru dalam menerapkannya.

A.    Model Jaring Laba-laba
Adalah model yang menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam berbagai kegiatan/ bidang pengembangan. Pembelajaran ini di mulai dengan menentukan tema,yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan bidang pengembangan. Diharapkan dari pengembangan tema tersebut aktivitas anak dapat berkembang dengan sendirinya. Web juga memadukan berbagai mata pelajaran yang ada dalam kurikulum, berdasarkan tema yang dapat mengaitkan berbagai konsep, topic dan ide. Hubungan antara bidang studi terwujudkan dalam bentuk jaringan yang saling berhubungan dalam bentuk jaring laba-laba.Sebagai sebuah model, model jaring laba-laba mempunyai beberapa kelebihan dan keterbatasan sbb:
1.      Kelebihan model jarring laba-laba
a.       Adanya kekuatan motivasi internal yang berasal dari proses penentuan tema yang diminati anak.
b.      Relatif mudah digunakan
c.       Mempermudah perencanaan kerja tim guru
d.      Memudah kan anak untuk melihat berbagai kegiatan / gagasan yang berbeda.
e.       Memberi kejelasan meleui pendekatan
2.      keterbatasan model jaring laba-laba
a.       Cukup sulit dalam mementukan tema
b.      Guru cendrung merumuskan tema secara dangkal
c.       Guru tetap dituntut memenuhi misi kurikulum baku
d.      Dalam pembelajaran guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran dari pada pengembangan konsep.

Tahapan / langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model jaring laba-laba sbb:
1.      Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang sesuai usia
2.      Mengidentifikasi indikator pada setiap bidang pengembangan
3.      Mengidentifikasi tema dan sub tema dan memetakkannya dalam jaring tema
4.      Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator
5.      Menyusun rencana kegiatan mingguan
6.      menyusun rencana kegiatan harian
Tema pada pembelajaran dapat dikemukakan dari hal mendasar yang selalu dapat dikembangkan, dihubungkan dengan suatu peristiwa / kejadian ,dihubungkan dengan minat anak / minat guru, dihubungkan dengan hari- hari besar/ istimewa, dihubungkan dengan kebutuhan anak dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

B.     Pembelajaran Terpadu Model Keterkaitan
a.       Pengertian connected model ( model keterkaitan )
Model keterkaitan ( connected model) yaitu suatu model pengembangan kgiatan pembelajaran yang menggabungkan secara jelas dua atau lebih hasil belajar dengan indicator. Indicator hasil belajar yang sesuai dalam 1 bidang pengembangan.

Bidang pemgembangan anak digolongkan menjadi dua, yaitu :
1.      Pembentukan perilaku melalui pembiasaan : moral, nilai, agama, social, emosinal, dan kemandirian
2.      Kemampuan dasar : Bahasa, kognitif, fisik dan motorik, seni
b.      Penerapan connected model ( model keterkaitan )
Untuk memahami apa gambaran model keterkaitan ini dapat dicontohkan sebagai berikut dalam pengembangan social emosional terdapat hasil belajar dan indicator
1.      Hasil belajar : menunjukkan rasa kepedulian . salah satu indikatornya adalah menggunakan barang orang lain dengan hati-hati.
2.      Hasil belajar : sikap ramah. Salah satu indikatornya adalah berbahasa sopan dalam berbicara.
3.      Hasil balajar : Tumbuh sikap bekerjasama dan persatuan salah satu indikatornya adalah saling membantu sesama teman.

Jika kita lihat bahwa hasil belajar : menunjukkan rasa kepedulian, menggunakan barang orang lain dengan hati-hati dan sikap bekerjasama dan persatuan merupakan unsure-unsur dalam hidup saling menghormati.
c.       Kelebihan dan kekurangan connected model
1.      Kelebihan connected model ( model keterkaitan )
Dengan menggabungkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu kemempuan yang dikembangkan dalam satu bidang pengembangan maka guru akan dapat memberikan kepada kegiatan-kegiatan yang lebih terarah pada satu bidang pengembangan untuk mencapai kemempuan tersebut.
      Beberapa kelebiahan pembelajaran keterkaiatan adalah
a.    Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu bidang pengembangan, anak memilki keuntungan gambar yang besar.
b.    Konsep-konsep kunci di kembangkan anak secara terus menerus sehingga terjadi internalisasi
c.    Mengaitkan ide-ide dalam suatu kegiatan memungkinkan anka mengkaji mengkonseptualisasi.
2.      Kelemahan connected model
Meskipun telah menggabungkan beberapa hasil belajar dalam satu bidang pengembangan, namun model ini belum memberikan gambaran yang lebih menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan yang lain. Selain itu karena relaif mudah untuk diaplikasikan maka model ini kurang mendorong guru-guru untuk bekerja sama dalam menggunakan model ini.
      Beberapa kelemahan model pembelajaran keterkaitan adalah
d.   Berabagai bidang pengembangan di dalam model ini tetap terpisah
e.    Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide-ide dalam satu bidang pengembangan.
d.                                                            Waktu Penggunaan connected model.
Model ini dapat digunakan pada awal kita akan menggunakan pembelajaran terpadu. Guru akan lebih percaya diri apabila dapat melihat hubungan antara hasil-hasil belajar dalam konteks yang lebih luas.
e.       Contoh rancangan connected model
1.      Pembentukan perilaku melaui pembiasaan
a.       social – emosional.
Untuk pengembangan social emosional
b.      Moral dan nilai-nilai agama.

Hasil belajar:
Mengenai macam-macam agama.
Indikator:
Menyebutkan tempat - tempat ibadah
← toleransi →
Hasil belajar:
Memiliki sopan santun dan mengucapkan salam.
Indikator:
Tidak mengganggu teman yang srdang beribadah



C.     Model Keterpaduan
Model Pembelajarn keterpaduan merupakan suatu pembelajaran yang secara sengaja mengkaitkan beberapa aspek baik antara intra mata pelajaran maupun antara mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan tersebut siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Pembelajaran terpadu berdasarkan inqury ( melibatkan siswa mulai dari merencanakan, mengeplorasi dari para siswa. Pelaksanaan keterpaduan yaitu anak diajak berpatisipasi aktif dalam mengeplorasi topic. Proses dan materi lebih dari satu pelajaran pada waktu yang sama. Pembelajaran keterpaduan sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistic dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

      Beberapa karakteristik keterpaduan :
  1. Pembelajaran berpusat pada anak
  2. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
  3. Belajar melalui pelajaran langsung.

Pembeljaran keterpaduan bertujuan, untuk:
  1. meningkatkan pemahaman kondep yang di pelajari
  2. mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi.
  3. menumbuhkembangkan sikap positif
  4. menumbuhkembangkan keterampilan social
  5. meningkatkan minat belajar
  6. memilih kgiatan sesuai bakat dan minat.

Beberapa manfaat pembelajaran keterpaduan, yaitu :
  1. banyak topic yang tertuang disetiap pembelajaran mempunyai keterkaitan konsep dengan yang dipelajari.
  2. memungkinkan siswa memenfaatkan keterampilannya
  3. melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan antar mata pelajaran.





Daftar Pustaka

Aisyah, siti . (2007). Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Universitas Terbuka
Jamaris, Martini . ( 2006) . Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : PT Gramedia Widiasaran Indonesia.